Kairos, Tindakan Apa Yang Kamu Pilih Untuk Dilakukan Saat Ini
Maret 03, 2021Awalnya, Kairos adalah sebuah drama TV yang tidak membuat saya excited. Sebab, pemerannya tidak saya kenal. Arti judulnya juga tidak saya mengerti. Namun, digit tanggal dan jam di posternya membuat saya penasaran.
Seperti review-review sebelumnya, saya ingin menceritakan sinopsis ceritanya. Namun, kali ini, kami ingin memulainya dengan pendekatan yang lain.
Sebelumnya, anonum telah mereview film The Call. Kami terkesima dengan gaya bercerita dan efek yang digunakan. Tapi sebenarnya, sebelum film tersebut, Kairos merupakan TV Series yang telah lebih dulu tayang dengan menggunakan tema cerita sejenis.
Persamaannya adalah karakternya dapat berkomunikasi dengan orang lain dari waktu yang berbeda.
Perbedaannya adalah Kairos hanya terpaut tepat satu bulan. Sedangkan The Call terpaut hingga dua dekade.
Kedua, karena beda waktu yang lebih dekat, Kairos menggunakan telepon genggam, sementara The Call menggunakan telepon rumah/landline.
Ketiga, Kairos terkait dengan kasus pidana. Sedangkan, The Call lebih dekat dengan tindak perdata.
Keduanya sama-sama menarik untuk diikuti.
Kairos dimulai dengan perkenalan kita pada sosok Sojin. Seorang eksekutif muda di perusahaan konstruksi yang pekerja keras dan fokus. Semua percakapan yang dia lakukan terasa dingin. Khas bos berbicara dengan pegawai-pegawainya.
Malam itu, perusahaan sedang mengadakan pesta penggalangan dana amal. Di sana, kita bisa melihat betapa sempurnanya hidup Sojin. Di usianya yang relatif muda, dia telah dipercaya menjadi CEO Yujung Construction, sebuah perusahaan konstruksi besar di negaranya.
Dabin, anaknya, imut menggemaskan. Guri, istrinya, cantik dan memukau ketika bermain biola. Hidupnya terlihat sangat sempurna. Tapi siapa sangka, di akhir pesta, sebuah insiden terjadi. Dabin hilang entah kemana.
Selang sehari, ada sebuah telepon yang menegaskan bahwa hilangnya Dabin, merupakan sebuah penculikan terencana.
Kasus Dabin tersebut, ternyata baru permulaan saja. Semakin lama cerita berjalan, ternyata ada kasus lain yang lebih rumit dan saling terkait. Semua karakternya akan terhubung dalam sebuah relasi ganjil akibat masa lalu yang belum selesai dengan masa depan yang penuh insiden.
Ada excitement tersendiri ketika mengikuti jalan ceritanya. Bagaimana Sojin dengan teman masa lalunya mencoba berbagai strategi untuk memenangkan masa depan.
Misalnya saja, pengadegan ketika Sojin di masa lalu diperingati akan kejadian yang akan terjadi di masa depan.
Kalau ini terjadi padamu, apa yang kiranya akan kamu lakukan?
Kalau Sojin, sebagai seorang pimpinan bos perusahaan besar, berasional tinggi. Pembawa pesan langsung begitu saja dilabeli sebagai orang gila. Dia panggil bagian keamanan untuk mengusir orang itu sebab dianggap telah mengganggu.
Ketika penceritan sedang sama-sama fokus pada Sojin, warna menjadi pembeda yang jelas antara masa lalu dan masa depan. Masa depan menggunakan tone yang lebih gelap, sedangkan masa lalu lebih terang. Bahkan, saat sama-sama sedang beradegan di malam hari sekalipun. Tone masa lalu tetap lebih terang.
Setelah kelar menonton seri ini. Saya pun penasaran dengan judulnya. Kairos ternyata berasal dari bahasa Yunani. Artinya tepat, (saat) kritis, atau momen yang menentukan. Maknanya lebih kepada apapun tindakan yang dipilih saat ini, itu akan menentukan kedepannya.
REVIEW
0 komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.