Painting Exhibition of Basuki Abdullah

Juli 18, 2013

Gambar-gambar Basoeki Abdullah yang disajikan dalam pameran ini berjumlah 23 karya, baik yang orisinal maupun reproduksi. 

Karya-karya yang dipamerkan ini didapat dari riset dan dari sejumlah kolektor, baik individu maupun lembaga. Semuanya berbasis teknik karya-karya berbahan dasar material kering (pensil, arang) atau setengah kering (tinta, cat air) pada kertas.

Gambar-gambar ini ditengarai dalam tiga hal: sebagai sebuah notasi/catatan peristiwa, sebagai karya seni an sich, dan sebagai rencana karya. 

Adapun kebiasaan menggambar Basoeki didasari oleh beberapa sebab:
  • Didasari oleh kebiasaan membuat notasi yang pada umumnya dilakukan oleh para seniman pada masa revolusi hingga sekarang, yaitu karena ia sebagai bagian dari perubahan negara (masa revolusi kemerdekaan).
  • Meskipun nyaris memiliki kesamaan kerja dengan di atas, yakni membuat karya seni murni, tetapi ada latar belakang yang berbeda, misalnya saat ia mengerjakan karya-karya lukisan pemandangandan menggambar model.
  • Di luar persoalan karya, rupanya terdapat kisah bahwa Basoeki Abdullah pernah mengalami ujian hidup. Di tengah mengalami sakit keras, lalu ia menggambar sosok Jesus pada kertas. Di saat inilah, ia mengalami masa transedental sebagai terapi.
Pameran ini tidak ditujukan semata hanya sebagai upaya untuk menegasi pikiran para sejarawan bahwa sosok Basoeki Abdullah semata-mata adalah pelukis elite yang tak tahu diri, asosial, dan apolitik. Pada masanya, ia rupanya tak lupa akan gerak zaman, dengan bukti sebuah gambar. 

Gambar-gambar ini seakan mengatakan bahwa Basoeki Abdullah bukan semata-mata pelukis Mooi Indie.


Mikke Susanto/kurator | source








© Basoeki Abdoellah (1915-1993)
Lukisan diambil dari pelbagai sumber.

Mungkin Disukai

0 komentar