Criminal Audition, Film Budget Rendah Yang Langsung Ke Intinya

November 03, 2020


Di era start-upkayak sekarang ini, kira-kira, jenis usaha macam apa lagi yang akan kamu buat bersama partner kamu? Terutama apabila kamu seorang pengacara yang reputasinya gak bagus-bagus amat. 

Kalau begitu, selamat bertemu dengan William, Luke, dan Moe. Mereka menyediakan layanan jasa penjahat palsu bagi dunia para penjahat (underworld). 

Maksudnya, apabila kamu melakukan kejahatan (misalnya: pembunuhan) dan bisa membayar jasa mereka, maka kamu tidak usah khawatir masuk penjara. 

Mereka akan mengadakan audisi untuk mencari orang penggantinya. Biasanya audisi di adakan di lokasi yang tersembunyi. Kali ini, lokasi tersebut adalah sebuah gedung tua, yang dalam waktu dekat akan di demolisi. 

Dilaksanakan untuk menggantikan pelaku sebuah kasus pembunuhan seorang klien kakap. Peserta terdiri dari seorang cewek (berinisial L) dan dua orang cowok (berinisial J dan P). 

Peserta diminta untuk melakukan beberapa ujian. Dari ujian interview polisi, yang mana akan menguji kesaksian di TKP hingga ujian melakukan kejahatan secara langsung, misalnya melakukan torture pada sebuah objek yang ditunjuk. 

Dari sekian banyak audisi yang terjadi, entah kenapa kali ini, Luke merasa lebih senewen. Pasalnya, dia menilai kalau William sebagai CEO tidak bisa bertindak tegas pada klien yang terkesan semaunya. Meskipun mengubah banyak kesepakatan awal, William tetap menyetujui permintaan tersebut begitu saja secara sepihak tanpa lebih dulu mendiskusikannya dengan Luke dan Moe. 

William kemudian menyebutkan dia melakukan hal tersebut karena klien mereka ini, sedang menahan orang yang William sayangi. 

Audisi pun terus berlanjut hingga kelar, hingga munculah pemenangnya. Meski demikian pun, klien masih meminta pengubahan drastis terhadap hasil akhir. Dari sinilah terjadi twist yang tidak disangka mengenai para karakter tersebut. 

---

Dari awal mula pengadegan, sangat ketebak bahwa film ini berbudget rendah. Awalnya, skenario memang hanya dibuat untuk kepentingan pementasan panggung (theater play) semata, bukan untuk pembuatan sebuah feature film. 

Selain itu, untuk durasi film 88 menit, waktu pengambilan gambar pun cukup singkat, yakni memakan waktu 15 hari. Dimana jumlah seluruh pemain, termasuk yang munculnya cuma sebagai kameo, hanya berjumlah 11 orang. 

Karena ini adalah film penjahat, semua gambarnya terkesan gelap. Meskipun, kita juga sadar bahwa di beberapa spot terdapat lampu tembak. Namun angle dan sumber cahaya yang bagai satu-satunya itu mampu memberikan kesan suram-sangar dengan nyata. 

Untuk tempo penceritaan cenderung lambat, meski durasi keseluruhan film termasuk singkat. 

Dari beberapa endorsment quote, ada yang mengatakan bahwa ide cerita ini termasuk salah satu yang original. 

Kami setuju. Kiranya belum pernah sampling cerita yang seperti ini. Cerita mafia dan penjahat banyak, dan biasanya merupakan film action yang lebih mengedepankan adegan tembak-tembakan ataupun ngebut-ngebutan dengan mobil Eropa bermerk. 

Meski demikian, film ini bertahan pada plot dasar yang cukup simple dengan sedikit sentuhan drama yang terasa manusiawi. Sama sekali tidak ditemukan dialog dan perangai lebay di film ini. Semuanya terasa biasa aja dan memang harusnya seperti itu. Pun ketika Luke ataupun William beracting teriak-teriak. Ataupun ketika ada adegan suami-istri berantem. 

Yang pasti, motif semua karakternya dibuka dan diketahui dengan mudah oleh penonton. Meski demikian, hingga akhir cerita, penonton pun masih dibuat kesal dan bertanya-tanya sama anatagonis utamanya. 

Oh iya. Satu lagi. Meskipun ini film penjahat. Film ini bukan film action atau thriller atau suspense. Harap maklum. Film ini bergenre komedi. 

Tapi walau begitu, tips penting untuk menonton film ini adalah... ingat. Ini tetaplah film tentang penjahat. Lebih baik, jangan ditonton sambil makan. 


SKOR

⍟⍟⍟⍟⍟⍟⍟ ⋆ ⋆ ⋆



Anda telah membaca artikel Anonum Indonesia

Mungkin Disukai

0 komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.