Kelar 12 Episode, Missing: The Other Side Tetap Memiliki Fans Tersendiri
November 02, 2020
Drama yang mengusung genre mistik ini ternyata juga bernasib sama seperti
pendahulunya. Hanya kelar di 12 episode.
Padahal disinilah saya bisa melihat Go Soo yang udah lama banget gak saya lihat performance-nya. Go Soo, dengan warna kulitnya yang agak nge-tan dan garis wajah yang sangat maskulin, memiliki karismanya sendiri di mata para penggemarnya. Yang saya ingat, terakhir ia menjadi Jang Tae Joo yang menghilang begitu saja di ending drama berjudul Empire of Gold.
Di awal-awal episode, saya kira, drama ini akan menjadikan Go Soo (sebagai Kim Wook) menjadi seorang yang akan sering bermain dengan teknologi tinggi dan berputar di pelosok kota.
Tapi dari awal, twist langsung terjadi. Dia dikejar sekelompok mafia hingga ke daerah gunung. Mafia tersebut membuatnya terpojok dan dia pun terjatuh dari jurang.
Di sini saya tidak terlalu menyukai plotnya. Bagaimana bisa jatuh dari jurang namun masih tetap hidup. Ah...
Tapi yasudahlah ya. Dia diselamatkan oleh seorang bapak-bapak tua renta yang tinggal di daerah tersebut. Awalnya, dia ikut menganggap si Bapak-Bapak ini sebagai salah satu mafia, sehingga ia pun segera keluar dari rumah Bapak-Bapak itu untuk segera pulang.
Dia pergi ke tempat nunggu bus, dimana ternyata dia kelewat. Bus baru lewat dan sudah agak jauh. Ketika melihat jadwal berhenti bus, ternyata bus baru ada lagi besok. Sehingga, dia memutuskan untuk kembali ke rumah si Bapak Penolong.
Tapi, ketika muter-muter daerah itu, dia malah masuk ke sebuah desa, sebuah tempat yang terasa sangat cerah dan menyenangkan. Hingga malam tiba, ia masih tetap berada di desa itu dan ia pun bermalam di sana. Pemilik penginapan dengan baik hati memberikan satu kamarnya.
Ketika Kim Wook ingin tidur, ia mendengar tangis seorang anak laki-laki di koridor. Dia pun keluar dan mencoba menenangkan anak ini. Tak lama, pemilik penginapan juga ikut menenangkan si anak ini dan bahkan mengambil alih. Dia membuat Kim Wook masuk lagi ke kamarnya untuk tidur.
Keesokan harinya, Kim Wook kembali ke bus untuk pulang. Namun, ketika mengunggu di sana, dia malah melihat poster anak hilang dengan wajah yang ternyata ia kenali sebagai anak yang menangis semalam. Kim Wook pun menghentikan keinginannya untuk pulang. Dia pun kembali ke desa itu untuk mencoba menyelamatkan si anak hilang tersebut dan membawanya kembali ke orang tuanya.
Ketika mencoba membawa kembali anak ini, disinilah Kim Wook menemukan hal aneh, dan itu membawa penonton ke twist berikutnya.
---
Saya menyukai relasi antar tokoh di drama ini. Perkenalan Kim Wook dengan
seorang polisi dari unit orang hilang. Perkenalan dengan pemilik penginapan
sekaligus kafe. Perkenalan dengan ibu galak penjaga anak-anak di desa.
Pengenalan tokoh digarap dengan baik di drama ini.
Penonton merasa yakin bahwa Kim Wook-lah pemeran utama di dama ini. Tapi, kalau dari sisi dunia (universe) drama ini, Pemilik penginapan-lah pemeran utamanya.
Lalu, ada apa dengan pemilik penginapan? Siapakah si pemilik penginapan ini? Apa hubungannya dengan si anak hilang tadi dan desa tersebut?
Seperti judulnya, di drama ini juga terdapat beberap kasus orang hilang dan kira-kira apa yang bisa terjadi pada mereka yang hilang tersebut. Jawabannya si sudah pasti. Mati. Namun, sebagai manusia, kita biasanya tidak berhenti di situ. Kita manusia memerlukan alasan dan cerita yang lebih lengkap atas suatu hal. Kita masih ingin tahu apa penyebab kematiannya.
Sehingga disinilah semua tokoh yang dikenalkan tersebut, bahu-membahu menuntaskan kasus demi kasus orang hilang yang mereka ketahui.
Review
||||||{{{
Anda telah membaca artikel Anonum Indonesia
0 komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.