Semua Tazza Sudah Tewas, Lalu One Eyed Jack Itu Siapa Lagi
Maret 17, 2021Ini merupakan Tazza paling baru, yang tayang pada 2019 lalu.
Seri Tazza kali ini, menceritakan perjalanan hidup Do Il Chul, anak Tazza Si Kuping Satu (satu dari tiga Tazza yang pernah eksis di Korea).
Do Il Chul harus mencari uang banyak untuk membayar hutang-hutang ayahnya. Dia biasa main di sebuah klub kartu dan malah sudah menang 100 ribu dolar.
Hingga suatu ketika, ia bertemu seorang cewek di koridor yang mengajaknya untuk menemani makan. Di sana Do Il Chul merasakan bahwa ia sepertinya jatuh cinta dengan cewek tersebut.
Beberapa hari kemudian, Do Il Chul yang sedang bersepeda tidak sengaja menabrak sebuah mobil yang tiba-tiba menghadang jalan. Dalam posisi jatuh, Do Il Chul melihat bahwa cewek koridor itu berada di dalam mobil. Dan berpacaran dengan lelaki pemilik mobil yang berlogat ndeso.
Dari sana keberuntungan Do Il Chul dalam bermain kartu entah bagaimana seperti lenyap.
Penceritaan pun mengalir mengikuti Do Il Chul yang mencari cinta dan jati diri sebagai seorang Tazza sejati.
Tazza sendiri merupakan seri film brengsek yang bikin nagih.
Yang saya sukai dari film ini, tidak... Saya menyukai semua seri Tazza. Versi layar perak, juga versi serialnya. Sebab, semuanya memiliki karakter menarik dan cerita yang tidak biasa.
Terlebih, karena mengangkat sisi lain mengenai seni bermain judi kartu. Juga segala intrik dan marabahaya di dalamnya.
Ada juga psikologi manusia terhadap ketergantungannya bermain judi. Sampai di level mereka bahkan bersedia memberikan segala harta yang yang sudah susah payah dimilikinya. Bahkan sampai rela menumpuk hutang, lagi dan lagi. Gila.
Kalau menontonnya dengan akal sehat. Ah. Cemen. Tidak berpendirian kuat. Saya bisa berkata dengan lantang. Ngapain sih mereka melakukan itu. Hanya dipanas-panasin sedikit, ngikut... ngutang... lanjut main... kalah... dan demikian berulang lagi.
Namun, siapa juga yang tau rasanya apabila saya benar-benar terjun ikut berjudi kartu. Mungkin juga saya akan melakukan hal yang sama. Yang mana hal tersebut sungguhlah berbahaya.
Mungkin itu pula kenapa saya pun mengikuti semua seri film ini. Sebab saya ternyata sudah kecanduan melihat dinamika dari relasi manusia di dalamnya. Hal-hal yang mengesankan, hal-hal yang menyebalkan, mengerikan.
Banyak gambar yang diambil dengan sangat dekat. Demi detail permainan dan ekspresi wajah ketika seseorang sedang mengelabui mangsa. Con Artist sejati.
Demikian pula banyak shot jauh, terlebih ketika penceritaan sedang masuk ke narasi kilas balik. Dimana banyak juga mengambil gambar yang turut memasukan unsur pemandangan latar.
Scoring di Tazza termasuk yang patut banget untuk di-notice. Sebab, benar-benar digunakan sebagai elemen penting pembangun suasana. Sebab itu juga yang menjadikan film ini terasa jauh lebih keren untuk ditonton.
Ending dari film Tazza One Eyed Jack termasuk ending yang terasa kelar. Semua masalah sudah diselesaikan. Semua misteri sudah terpecahkan. Segala kejahatan telah dikalahkan. Do Il Chung tinggal dengan damai menjalani hidup. Kedamaian yang telah sangat sulit dia perjuangkan.
REVIEW
⍟⍟⍟⍟⍟⍟⍟ ⋆ ⋆ ⋆
Anda telah membaca artikel Anonum Indonesia
0 komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.