- Januari 13, 2025
- 0 Comments
Anita merupakan diva Hongkong. Dia sangat terkenal. Sebuah biografi yang diperas menjadi 137 menit ini cukup membuka mata atas bagaimana kehidupan/keseharian Anita dimata orang-orang terdekatnya.
Selengkapnya...
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 30, 2022
- 0 Comments
Di Indonesia, kami masih mengandalkan mesin fotocopy untuk kegiatan kampus sehari-hari. Kami jarang membeli printer dengan kertasnya untuk dioptimalkan penggunaanya. Apabila ada kawan yang memiliki printer, paling tidak kehidupan kampus kami akan aman. Tapi, kalau pun tidak ada, kami akan datangi toko fotocopy. Dari sanalah judul film ini berasal.
Fokus ceritanya sendiri berkisar di permasalahan kampus dan kehidupan teater kampus. Dimana ternyata terdapat sinister tersembunyi di dalamnya. Yang pasti dari awal, rasanya penonton seperti di ajak bolak-balik, baik secara literal, pun dalam konotasi antar pikiran-realitas.
Saya suka warna abu-abu/biru yang digunakannya. Terasa berbeda karena lumayan banyak film Indonesia yang menggunakan nuansa distopia dengan warna-warna karat. Terkadang rasanya jadi silau dimata.
Selengkapnya...
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 24, 2022
- 0 Comments
Akhirnya, sampai juga di hari dimana ada sebuah film yang sangat "utara", yang bisa dinikmati oleh semua orang. Kali ini gw akan membahas The Northman.
Dari sisi visual gw sangat menyukainya. Keberanian, rasa dendam, kebrutalan dan rasa ikhlas untuk menuju Valhalla, tergambarkan dengan sangat lugas. Pun kecantikan dan keindahannya.
Ini cerita dari utara. Ini cerita orang Viking. Dan segala kekuatan yang mereka miliki. Dan segala mistis spiritual yang mereka miliki.
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 19, 2022
- 0 Comments
So belakangan ini Macbeth diangkat lagi dengan visual yang terlihat lebih "mudah" dalam The Tragedy of Macbeth. And sh*t... Denzel on it! Gw rasa gw gak perlu menceritakan dengan lengkap mengenai tragedi yang terkenal ini. I mean, this is Shakespeare. Basis cerita yang sangat kuat dimana semua orang (aktor) sudah pasti hapal dengan setiap baitnya, sehingga bagaimanapun sutradara menggarapnya, hasilnya bakal bagus-bagus saja. Pun dengan para pemainnya. Tapi, bukannya tanpa kendala. Gw rasa semua memiliki kendalanya masing-masing. Untuk versi Macbeth yang ini, saya malah ingin menyoroti sisi angle dan desain. Sebab, selain banyak melakukan shot secara indoor, hasil jadi filmnya pun monokrom. Bagaimana menjadikannya tetap menarik adalah sebuah semangat yang mereka bawa ketika menggarapnya.
Selengkapnya...
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 19, 2022
- 0 Comments
2020, tahun Corona. Visual menunjukan jalanan yang sepi dan toko-toko yang diharuskan tutup lebih cepat. Suasana gelap, sepi dan dingin (ditunjukan dengan baju panjang yang digunakan), bagai gambaran dari keadaan hati Sato.
Adegan pembuka berlatar tahun 2020, yang kemudian cerita membawa kita mundur. Pertama ke tahun 2015, lalu ke 2011, 2008, 2000, 1999, 1998, 1997, 1995. Sepanjang tahun-tahun tersebut terdapat momen-momen bahagia dalam kehidupan Sato. Lalu, kalau hidupnya bahagia, kenapa hatinya bisa berakhir seperti saat ini?
Epilog membawa kita kembali ke tahun 2020. Bagaimana dia berada di lokasi pada adegan pembuka. Apa yang dilakukannya kemudian. Dan apa yang ditemukannya kemudian setelah puluhan tahun berlalu di sudut-sudut kota itu.
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 14, 2022
- 0 Comments
Film ini terlihat mudah. Latarnya mudah. Kegiatannya mudah. Dialognya mudah. Tapi sepanjang berjalannya waktu, ketidakmudahannya semakin terasa.
Cerita dibuka dengan kegiatan yang jaman sekarang banget. Video meeting. Kemudian dia berpindah mengikuti kegiatan Angela yang bekerja di perusahaan teknologi rintisan dari rumah.
Film ini mengangkat sebutan agorafobia, yang menurut gw kurang dibahas secara gamblang. Angela diceritakan tidak pernah keluar rumah. Namun, visualnya memberikan kesan berbeda ketika menceritakan Angela yang tiba-tiba harus commute ke kantor.
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 14, 2022
- 0 Comments
Ini bukan film modern. Tapi bagaimanapun, seperti cerita lain mengenai dunia anak muda, film ini juga memiliki rasa eerie-nya sendiri. Dia berbeda karena semua aktornya tidak glamed-up. Dia juga berbeda karena penggunaan bahasa formal untuk berdialog. Mengecoh. Pemeran utama sebenarnya adalah wanita.
Secara konstan, saya terus mengumpat ketika menonton "anjxxx! kampung banget!", "najxs!". Semuanya. Nama-nama karakternya, tampilannya, latar lokasinya, situasinya, isi dialognya. Tapi menontonnya hingga akhir, berhasil membuat gw jadi salah satu fans dari film ini. Keren! Yang tadinya saya mengumpat, akhirnya saya malah mesem-mesem sendiri.
Diangkat dari novel, wujud film ini adalah semua hal yang dibutuhkan oleh mereka para jiwa absurd. Gw suka rasa "raw" yang disuguhkan. Dia terasa seperti gabungan tahu, tempe, kerupuk. Sederhana, familiar, kaya protein, penuh tekstur, dan mengenyangkan.
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 10, 2022
- 0 Comments
Anak muda itu halu abis, penuh energi dan mudah terpengaruh.
Sebutlah ada seorang anak muda, tak lagi remaja, tapi masih meluap-luap dan butuh pelampiasan. Setiap orang yang bertemu muka dengannya menjadi objek pelampiasannya. Disini kita sengaja dibuat bertanya-tanya atas kelakuannya yang merusak itu. Yang pasti, dari perspektif "orang dewasa", kelakuan yang seperti itu dicap kekanak-kanakan.
Mengikuti cerita film ini, kita juga akan melihat bagaimana sebuah pengaruh kuat kemudian diadaptasi dan akhirnya berasimilasi. Melihatnya dari "sisi luar", bagi gw itu terasa mengagetkan dan menakutkan. Seperti tiba-tiba saklarnya nyala, padahal sebelumnya kita gak pernah menyadari akan adanya saklar tersebut.
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 10, 2022
- 0 Comments
Sudah bosan dengan snob dan old money? Tunggu dulu, masih ada satu lagi. Sebab snob biasanya banyak gaya. Dan banyak gaya berbanding lurus dengan banyak cerita.
Setelah Kereta Orient sekarang giliran Kematian Di Sungai Nil. Kali ini menceritakan sebuah wedding honeymoon yang kemudian berubah menjadi banyak pembunuhan. Bagi saya film ini beautiful dan asik banget untuk diikuti hingga akhir.
Lalu, sebagai penonton yang tidak membaca bukunya, saya pun jadi ikutan nebak siapa pelakunya. Tebakan saya, dari awal, saya curiga sama Louise. Lalu, Jackie dengan dress merah-nya sudah pasti bukan pelakunya. Karena, masa iya dari awal sudah too obvious.
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 03, 2022
- 0 Comments
Old Money dan segala "urusannya". Bruce Wayne dan segala sisi gelap dari keluarganya. Cerita masa lalu ortu Bruce menjadi sorotan penting yang cukup mengejutkan di film ini. Ada juga perubahan perspektif mengenai status Bruce yang yatim-piatu. Dimana Bruce masih hidup dengan lavish, anak yatim-piatu beneran membeberkan susahnya menjadi yatim-piatu yang sebenarnya.
Secara keseluruhan, bagi saya, film The Batman kali ini terasa british—gloomy, tanpa kabut. Selain itu, citra kostum, aksesoris dan kendaraannya terasa fungsional. Sama sekali tidak terasa flexing.
Karakter Bruce-nya Reeves dibuat lebih "berdiskusi", limpahan dari film seperti Cosmopolis/Tenet. Sama seperti Bruce-nya Nolan yang sering membawa dua wanita, limpahan karakter dari film American Psycho.
- April 02, 2022
- 0 Comments
Dongeng lain mengenai old money dan orang luar yang mencoba masuk ke dalamnya.
Lewat pendekatan teatrikal dan feel yang terasa indie, film ini fokus memotret momen beberapa hari kumpul keluarga saat makan malam natal.
Film ini menceritakan mengenai relasi seorang ibu yang mendapati bahwa suaminya tidak cinta kepadanya, namun memiliki dua anak yang dia sayangi dan selalu ingin dia lindungi. Dilengkapi dengan rasa parnonya dengan keluarga suaminya. Sebab, meskipun perasaan suaminya yang tidak cinta itu adalah rahasia umum, keluarga suaminya tidak menginginkan adanya perceraian di antara mereka.
Anda membaca Anonum Indonesia
- April 01, 2022
- 0 Comments